Bank Sampah di Sekolah, Bentuk Pendidikan Lingkungan Di Sekolah

Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke tempat pengepul sampah. Bank sampah dikelola menggunakan sistem seperti perbankkan yang dilakukan oleh petugas sukarelawan. Penyetor adalah warga yang tinggal di sekitar lokasi bank serta mendapat buku tabungan seperti menabung di bank.

Menabung sampah saja belum cukup jika tidak adanya keterampilan dalam pengolahan sampah tersebut. Sebuah solusi yang bertujuan untuk mengembangkan kreativitas siswa dalam ilmu keterampilan dengan pemanfaatan bank sampah sekolah melalui mata pelajaran seni budaya.Siswa akan dilatih untuk mencipatakan sebuah karya seni di mata pelajaran seni budaya dengan memanfaatkan barang-barang bekas yang mereka tabung di bank sampah sekolah. Hal ini bertujuan untuk mencipatakan generasi yang dapat berpikir kreatif dalam persaingan di era globalisasi pada saat ini.

Bank sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki buku rekening layaknya perbankan. Namun yang ditabung bukan uang, melainkan sampah yang memiliki nilai ekonomis (seperti: plastik dan besi). Warga yang menabung sampah disebut nasabah dan memiliki buku tabungan. Sampah yang ditabung kemudian ditimbang, dicatat dan nanti akan dihargai sejumlah uang. Sampah yang terkumpul ini kemudian akan dijual ke pengepul.

Bank sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki buku rekening layaknya perbankan. Namun yang ditabung bukan uang, melainkan sampah yang memiliki nilai ekonomis (seperti: plastik dan besi). Warga yang menabung sampah disebut nasabah dan memiliki buku tabungan. Sampah yang ditabung kemudian ditimbang, dicatat dan nanti akan dihargai sejumlah uang. Sampah yang terkumpul ini kemudian akan dijual ke pengepul.

Konsep bank sampah juga bisa diterapkan di sekolah yang di beri nama dengan Bank Sampah Sekolah. Tujuan didirikan bank sampah di sekolah secara umum untuk melatih siswa menjaga kebersihan lingkungan, mengurangi volume sampah, menjadikan sampah mempunyai nilai ekonomis.

Dalam bank sampah sekolah tersebut, semua warga sekolah terlibat di dalamnya. dari siswa, guru, karyawan, petugas kantin, penjaga kebersihan sekolah, dan juga kepala sekolah. Partisipasi siswa, guru, dan karyawan dalam bank sampah antara lain sebagai pengurus, nasabah, sebagi petugas pemilah sampah dan sebagai petugas daur ulang sampah.

 2,831 total views,  5 views today

0Shares